Sifat egois seorang perokok
Sungguh miris keadaan negara ini, mungkin karena kadar pendidikan yang sangat rendah sehingga tingkat ketidakpedulian atau keegoisan terlalu tinggi. Ketidakpedulian atau keegoisan itu biasanya terkait dengan kesadaran dalam diri seseorang. Kesadaran diri itu bisa di dapat dari pengetahaan seseorang dan hati nurani. Keduanya bisa kita dapatkan di sekolah, di sekolah biasanya di tanamkan sejak dini yaitu pendidikan etika dan moral. Dari kesemua itu harus berjalan berimbang.
Perokok adalah salah satu dari sekian banyak orang yang egois, mengapa demikian? Karena mereka adalah orang yang menganggap keinginan hatinya sesuatu yang terpenuhi tanpa harus memikirkan kesehatan orang lain bahkan dirinya sendiri. Kita mulai dari yang kecil, di setiap bungkus rokok yang di jual selalu ada tulisan merokok dapat menyebabkan sakit jantung, gangguan kehamilan, dll.
Perokok juga tidak hanya egois tetapi juga:
1. PEROKOK ITU JOROK/KEMPROH, dengan membuang puntung rokoknya sembarangan. saya pernah menyaksikan akibat puntung rokok yang di buang sembarangan itu besar bahayanya bagi orang lain.
2. PEROKOK ITU TIDAK TENGGANG RASA, buktinya, orang lain megap-megap karena asap yang disedot, yang dikeluarkan dari sedotan rokoknya. E, dianya malah semau gue. Apa tumon ?
3. PEROKOK ITU FRUSTASI, buktinya, orang lain mencari jalan untuk sehat dengan segala kekuatan. Eh, malah dianya menghisap racun nikotin. Ya kan ??
4. PEROKOK ITU NGREKES (dremis – berjiwa miskin), buktinya, dengan bermodal korek api 3 gelintir saja mengajak temannya sesama perokok untuk mengemis/ minta di beri bagian batang rokok. Saya melihat sendiri, lho !
5. PEROKOK ITU EGOIS. Lebih rela uang dibakar lewat merokok, dariada untuk beli beras anak istrinya yang saya yakin sangat membutuhkan. Sialnya punya suami perokok begini !?
(http://www.pewarta-indonesia.com)
Hal ini sungguh di sesalkan karena rokok itu sendiri tidak hanya menggrogoti orang dewasa saja tetapi juga anak kecil. Hal ini di buktikan dengan adanya artikel yang menyebutkan bahwa 43 juta ank di indonesia sudah menjadi perokok aktif.
Ini adalah salah satu buah dari keegoisan seorang perokok. Tidak hanya perokok pasif yang menjadi korban tetapi juga anak-anak. Sejak dini mereka sudah melihat banyak perokok di sekeliling mereka bahkan inti dari keluarga yaitu orang tua.
Sebenarnya hal ini bisa di cegah, dengan kesadaran akan kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Seharusnya hal ini tidak terjadi. Bagi perokok berat, ada terapi untuk menghilangkan sifat perokok ini. Saya pernah melihat pengobatan alternatif untuk perokok denga cara memberikan sugesti kepada kita. Mungkin dengan pengobatan itu perokok bisa berhenti merokok. Karena tidak hanya kita yang akan rugi tetapi juga dunia akibat dari penerus kita sudah menjadi pribadi yang egois.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar